MAHAMERU ATTACK (24 Mei 2014 – 30 Mei
2014)
Artikel ini hanya
bertujuan sharing dengan para pendaki lain yang akan melakukan pendakian ke
mahameru. Dalam artikel ini dijelaskan rute beserta biaya dan waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan pendakian menuju mahameru. Penulisan artikel ini
dibagi menjadi dua bagian yaitu pertama perjalanan non mountain dan perjalanan
mountain itu sendiri.
1.
Non Mountain
Attack
Perjalanan
dimulai dari statsiun Bandung menuju statsiun Kediri dengan menggunakan kereta Kahuripan
(ekonomi). Harga tiketnya Rp. 50.000,- per orang. Keberangkatan dari statsiun
Kiaracondong, Bandung pukul 20.30 dan tiba di statsiun Kediri pukul 09.30. Dari
statsiun Kediri menuju terminal kediri jalan kaki mencari Bis yang akan menuju
terminal langensari malang. Berangkat dari terminal kediri jam 12.15 sampai di
terminal langensari malang jam 17.30 dengan harga tiket bis Rp. 21.000,- per
orang. Istirahat sejenak di terminal langensari untuk makan dan solat maghrib.
Jam 18.30 berangkat dari terminal langensari menuju pasar tumpang dengan
menggunakan angkot borongan dengan harga Rp. 130.000,-. Tiba di pasar tumpang
jam 21.00 kemudian beli perlengkapan yang dibutuhkan selama pendakian. Dari
pasar tumpang menuju Ranupane menggunakan truck dengan harga Rp. 25.000,- per
orang tiba di Ranupane jam 23.00 istirahat di salah satu rumah warga. Dan dari
sinilah perjalanan Mahameru dimulai.
2.
Mahameru Attack
Pagi yang cerah
dan dingin dimulai waktu itu pukul 06.00 menuju pos Ranupane. Loket pendakian
belum dibuka dan belum ada petugas sama sekali namun dibalim itu antusiasme
para pendaki sudah ga bisa digambarin lagi. Banyak para pendaki yang sudah
mulai mengantri untuk bisa masuk ke gunung semeru meski loket belum dibuaka dan
loket baru dibuka pukul 08.00. Selama 2 jam penantian kami saling bercengkrama
dengan para pendaki lainnya. Tiba pukul 08.00 kami mengantri untuk mendapat
tiket banyak proses yang harus dilalui diantaranya pendaftaran dengan biaya
masuk Rp. 22.500,- per orang per hari, pengarahan dari para relawan dan yang
paling penting kericuhan dan berebutan untuk dapet formulir simaksi.
Dengan segala
kesemrawutan pendakian dimualai pukul 10.00 dari Ranupane dengan berfoto
bersama.

Hampir lupa biar
sedikit eksis hazimemashite watashi no namae wa To’o saya sebagai penulis
artikel ini biar sedikit bernbagi liat intagram saya @dede sahro ramdani. Kami
melakukan pendakian awalnya 7 orang dari bandung sebagai mahasiswa tingkat
akhir di salah satu perguruan tinggi di Bandung. Mereka adalah Ucup, Tetty,
Ahmed, Diwan, Acun dan Gelar. Namun ada kawan kami 3 orang dari Bandung juga
yang ketemu di statsiun kediri ikut bergabung namanya lupa satu cewe dua cowo.
Dan teman kamari satu orang Yogi. Total kami 11 orang.
Dari Ranupane jam
10.00 tiba di surganya para pendaki yaitu Ranukumbolo jam 14.00 dan disambut
dengan keindahan yang luar biasa.
SELAMAT DATANG DI RANUKUMBOLO

Tiba di
Ranukumbolo sambil istirahat diriin tenda dan masak. Keramayan Ranukumbolo kami
nikmati dengan segelas kopi dimalam hari hingga larut malam menjelang. Jam
05.00 hiruk pikuk Ranukumbolo sudah terasa tiap orang berbondong bondong
mendokumentasikan matahari terbit diranukumbolo.

Setelah makan
kami berangkat menuju Kali Mati. Di perjalanan melewati oro-oro ombo inilah
padangnya edelweis.

Dari Ranukumbolo
jam 10.00 tiba di Kali Mati jam 13.00 kami langsung diriin tenda dan masak. Jam
17.00 kami sudah tidur untuk persiapan puncak mahameru nanti malam. Jam 21.00
kami sudah terbangun dikesunyian malam, kami memulai perjalanan menuju puncak mahameru
jam 22.00 kenapa kami memilih waktu tersebut karena banyak sekali pendaki yang
akan menuju puncak kami menghindari antrean. Disepanjang jalan kami hanya
menemukan satu tim yang kami dahului. Kami seakan merasakan perjuangan yang
sangat melelahkan ketika angin berhembus di batas pegetasi jam 24.00, rasa
dingin yang menusuk tulang tak menyulutkan semangat kami menuju puncak
tertinggi di pulau jawa. Kami berlindung dibalik batu ketika menghilangkan ras
alelah yang mendera. Dan tidak percaya kami tiba di puncak mahameru pukul 03.00
dan kami kelompok pertama pada pagi itu yang menginjakkan kaki di puncak
mahameru. Rasa dingin sudah tidak bisa diungkapkan lagi ketika mengetahui suhu
di puncak mahameru sekitar -100C. Tangan sudah tidak bisa bergerak
lagi hanya catatan saya memakai 2 buah sarung tangan standar, 2 buah jaket
tebal, 1 buah kameja levis, 2 buah baju t-shirt dan sepatu safety dan itu semua
terasa percuma. Dan inilah samudera diatas awal puncak mahameru pukul 05.00

INILAH MAHAMERU DIPAGI ITU

1 jam menikmati
keindahan samudera awan di puncak mahameru memberikan pengalaman yang tak bisa
dilupakan inilah perjalanan yang dilakukan tidak akan berhenti sampai di
mahameru.
Pulang dari
puncak mahameru jam 07.00 sampai di kali mati jam 07.25 istirahat tidur dan
makan. Dari kali mati jam 15.00 tiba di Ranukumbolo jam 17.20. dan kami
memutuskan untuk menginap satu malam lagi Ranukumbolo.
Dan malam itu
bukan hanya perjalanan biasa tapi memberikan kesan bahwa keindahan indonesia itu ga akan ada
habisnya di explore dalam waktu yang singkat. Esok harinya pukul 09.00 kami
meninggalkan mahameru menuju Ranupane. Tiba di ranupane jam 12.00.

Penulis:
To’o a/s Dede
Sahro R
Twitter:
@dedesahror
Facebook: Dede
Sahro Ramdani
Instagram: Dede
Sahro Ramdani
0 komentar:
Posting Komentar